BANJARBARU,- Pimpinan/ Pengasuh Pondok RMA Banjarbaru KH.Muhari menyampaikan pesan kepada jemaah untuk istiqomah, tetap pada pendirian, untuk tetap hadir di majelis RMA, dan dirinya mendoakan semua jemaah mendapatkan barokah dari Allah SWT, hal ini disampaikan saat pembacaan Sholawat Burdah dan Kajian Kitab Risalatul Jamiah di aula terbuka RMA, Sabtu ( 16/09/2023 ) siang.
“Kahadiran kita bersama di sini juga karena cinta kita kepada Baginda Rasulullah SAW, karena mahabbah kita kepada Baginda Rasulullah dan karena perasaan rindu teramat dalam kepada beliau, cinta luar biasa kita kepada beliau, bukan hanya cinta di mulut saja melainkan di hati sudah dibuktikan dengan kehadiran piyan – piyan di majelis ini” ujar Guru Muha.
Ditekankan Guru Muha, Rasulullah telah mengingatkan kita semasa hidup jangan pernah lepas dengan orang – orang sholeh, datangi majelis – majelis dzikir, agar hati kita luas, isi hati kita dengan ilmu dan dzikir, karena manusia jika tidak di isi maka hatinya semakin sempit dan dapat menjadikan stres, jika hadir di majelis maka hatinya akan luas bagaikan lautan dan kalau hati luas maka masalah apapaun yang terjadi di dunia ini akan dihadapi dengan senang dan senyum, kemudian Rasulullah juga mengatakan senyum merupakan shodaqoh.
Kemudian kajian Kitab Risalatul Jamiah yang disampaikan Kepala Madin RMA Habib Abudullah Shahab kali ini membahas tentang lanjutan Zakat dimana di semua zakat wajib bagi kita niat, tidak boleh kita mengeluarkan zakat ( dan Zakat Fitrah ) kecuali kepada orang yang merdeka, muslimin, kemudian harus ada 8 sifat yang disebutkan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an, kemudian bukan dari golongan Hasyimin ( Mutta ‘alibin ).
“Delapan sifat tersebut adalah fakir dan miskin,apa itu fakir? ialah orang ( dia ) tidak mampu untuk menunaikan hajatnya dengan harta dan dia tidak mampu bekerja dengan halal karena sekarang pekerjaan memakai ijazah sesuai pendidikan, orang fakir tidak bisa menafkahi dirinya sendiri dan keluarganya, seorang fakir tidak sampai setengah pada hajat kemampuannya, kalau seorang miskin dia memiliki kemampuan uang lebih setengah daripada hajatnya”ujar Habib Abdullah Shahab.
Selain fakir dan miskin kita wajib memberikan zakat kepada Ibnu Sabil atau gelandangan yang tidak punya tujuan dan tak punya rumah yang tak ditanggung oleh pemerintah, kemudian wajib juga mendapat zakat orang yang terlilit hutang. (ppn)