MARTAPURA,- Grand Final Festival Becatuk Dauh yang digelar Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar), Selasa (11/4/2023) malam telah selesai.
Dari penilaian para juri, 9 grup yang lolos babak penyisihan ini tampil memukau dan luar biasa pada malam Grand Final di Taman Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura.
Salah satu juri Abdurrahman menyebut, yang dinilai pihaknya pada kegiatan ini adalah pukulan bedugnya, dimana persentase 50 persen pukulan, 25 persen vokal dan 25 persen busana.
“Yang paling dominan kalau festival becatuk dauh itu adalah pukulam bedug, bukan vokalnya walaupun vokal tersebut mendukung,” ungkap Abdurrahman juri di bidang aransemen dan pukulan.
Sementara pemenang juara terbaik 1 dari Baitul Huda Muhammad Yusuf mengaku, sudah melakukan persiapan selama satu bulan dan telah maksimal menampilkan diatas panggung untuk terus mempertahankan juara piala bergilir.
Ditambahkannya, sudah 3 kali grup asal Pekauman Tengah itu mendapatkan juara terbaik 1 serta piala bergilir sejak 2014, 2019 dan 2023 ini.
“Kedepan semoga ada kategori baik umum maupun pelajar untuk Festival Becatuk Dauh ini,” harapnya.
Pemenang terbaik 2 diraih grup Al Munir asal Tunggul Irang Seberang, terbaik 3 Al Banjari asal Murung Kenanga, Harapan 1 Islahul Ummah asal Murung Keraton, Harapan 2 Syabab Islahul Ummah asal Murung Keraton, Harapan 3 Al Ishlah asal Air Santri Murung Kenanga.
Kemudian Juara Favorit diraih grup Arraudah Senior asal Teluk Selong Ilir, Busana Terbaik Darul Muflihin asal Karangan Putih dan Pelestari Annadhir Junior asal Murung Kenanga.
Para pemenang masing-masing mendapatkan piala, uang pembinaan dan piagam penghargaan yang diberikan Kadis, Kabid, Kasi Disbudporapar hingga dewan juri.( ppn )