KARANG INTAN, – Belasan ton ikan dari 150 lebih keramba di aliran sungai bendungan Karang Intan milik pembudidaya ikan di Desa Mali Mali, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar mati.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Mali Mali Fazriannur. Dirinya mengatakan banyaknya ikan mati tersebut terjadi karena kondisi air yang menyurut dan ada perubahan warna pada air sungai.
“ Ini terjadi diduga karena aliran air dari Bendungan Karang Intan kurang mengalir dan kondisi ini sudah terjadi sekitar 5 hari, dan ikan mengalami kematian ini sekitar 3 hari,” ujar Fazriannur, Senin (5/6/2023) siang.
Atas kejadian tersebut, Fazriannur menyampaikan pihaknya sudah melaporkan hal tersebut ke dinas terkait untuk ditindaklanjuti, dan berharap dapat direspon dengan cepat.
” Kalau harapan warga sementara minta untuk debit air didalami, peninggian debit air, karna faktor utamanya adalah kondisi air yang kurang baik dan menyurut,” sebutnya.
Dirinya mengakui hal tersebut merupakan kejadian yang selalu terjadi di musim kemarau, dan dikhawatirkan seperti tahun sebelumnya hampir seluruh pembudidaya ikan mengalami kerugian.
” Untuk mitigasi atau antisipasi, kami membuat sumur untuk menampung ikan, sementara untuk ini kan kami cuma memanfaatkan hasil dari bendungan saja, kalau kemarau tidak bisa, karena tampungan air terbagi dengan irigasi,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu pembudidaya ikan Heru Akbar, mengaku lebih 4 ton ikan yang di budidaya nya mati, 3 ton diantaranya sudah siap panen.
” Untuk kerugian, kira kira mencapai 100 juta lebih, ikan yang mati ini akan kami kubur, karna kalau dibiarkan takutnya akan mencemari lingkungan,” pungkasnya.(ppn)