TAKISUNG,- Baginda Rasulullah SAW semenjak usia 6 bulan dalam kandungan telah ditinggalkan selamanya oleh ayahndanya, usia 6 tahun ditinggal selamanya oleh ibunda beliau, bisa kita bayangkan, betapa beruntung anak – anak sekarang yang masih bisa bersama kedua orang tuanya, bagaimana Rasulullah di usia tersebut telah yatim piatu, maka pantas Rasulullah jadi pemimpin karena sejak kecil sudah melewati masa – masa sulit.
Demikian dikisahkan Pimpinan/ Pengasuh Pondok RMA KH.Muhari ( Guru Muha ) ketika menyampaikan tausiyah saat Safari Maulid di hadapan jemaah Masjid Al Muhajirin Desa Sumber Makmur KecamatanTakisung, KabupatenTanah Laut belum lama tadi.
“Dari Maulid Nabi Muhammad SAW kita harus tau dan mengenal Rasulullah SAW, siapa nama ayahnya, ibunya, kakek beliau, siapa nama pamannya, isteri beliau siapa nama anak beliau, makanya lahir syair yang menceritakan hal tersebut “ucap Guru Muha.
Ditambahkan Guru Muha, mengenal Rasulullah juga dengan membaca sholawat dan melalui sholawat juga merupakan nur atau cahaya kita nanti di alam kubur, menjadi cahaya ketika kita menjalani Sirotol Mustaqim dan cahaya di saat kita di Syurga.
“Kita tak bisa lepas dari kematian, semuanya akan kembali kepada Allah SWT lalu apa yang akan kita bawa ke alam Barzah yakni sholawat maka mari kita perbanyak sholawat ini” ajak Guru Muha.
Allah SWT dan Malaikat saja bersholawat kenapa kita tidak? makanya melalui makna peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hendaknya kita jadikan sebuah kerutinan dalam hidup kita bersolawat atas Nabi Muhammad SAW.
“Kemudian jangan lupa cintai ulama, terkadang kita tidak adil dengan orang alim ini, mudah – mudahan anak – anak piyan semua menjadi orang yang alim sehingga semuanya di sini makmur dan sejahtera bersama” doa Guru Muha.(ppn)