BANJARBARU,- Pimpinan/Pangasuh Pondok RMA Banjarbaru KH.Muhari ( Guru Muha ) mengingatkan agar kita dapat menutup aurat, ini bisa secara bertahap, hal itu disampaikan pada majelis rutin Mahabbah RMA di aula terbuka Pondok RMA yang ditayangkan di kanal Youtube Banjar Tv, Senin ( 18/09/2023 ) malam.
Dikatakan Guru Muha, orang tua bisa menularkan kebiasaan baiknya mengenakan jilbab secara sempurna kepada anak.
Dipertemuan kali ini Guru Muha menjelaskan pelaksanaan sholat diantaranya sikap berdiri, sedikit melebarkan kaki, sebelum Takbiratul Ihram minimal membaca surah An Nas, bisa diawali dengan Istigfar, bukan karena apa karena kita akan menghadap rajanya manusia sang pencipta kita, sebagaimana apabila kita menghadap Presiden ataupun pejabat maka kita mempersiapkan diri dengan bersih diri demikian halnya menghadap Allah SWT maka kita membersihkan diri kita dengan Istigfar.
“Baru setelahnya niat, piyan hadirkan dalam hati dan jiwa daripada was – was dan hendaklah pikirkan kita sedang berdiri dan menghadap Tuhan bermunajat denganNYA maka hendaklah malu sekirannya kita bermunajat kepadaNYA dengan hati yang lalai” ujar Guru Muha.
Sholat dalam keadaan lalai juga bahaya bagi kita maka agar tidak lalai maka kosongkan hati kita, kosongkan pikiran dari urusan dunia, nafsu, syahwat dan sebaiknya kita khusuk dalam sholat.
“Apa tanda khusyuk? yaitu ingat bahwa kita berdiri di hadapan Allah SWT bukan berdiri di hadapan manusia, bagaimana kita ingat kepada Allah SWT, setidaknya kita paham dengan apa yang kita baca, terutama bacaan pendek ( duduk diantara dua sujud ), kemudian apabila hati kita masih tidak mau hadir ketika sholat, dikatakan Syekh Abdul Qodir Al Jailani maka ini disebabkan kurangnya Ma’rifat terhadap kebesaran dan keagungan Allah SWT” tutur Guru Muha.
Kemudian Guru Muha mengungkapkan karena kenapa semua tadi? karena merasa sholat itu sekedarnya saja bukan merasa menghadap Allah SWT, bagaimana caranya agar hati hadir ketika sholat? dengan mengenali kebesaran Allah SWT setidaknya kita tahu ketika Takbiratul Ihram mengucap Allahu Akbar ( Allah Maha Besar ) maknanya adalah tak ada yang patut disombongkan karena yang besar itu hanyalah Allah SWT, yang paling segalanya hanyalah Allah SWT, termasuk orang yang sedang diuji dalam kesedihan menangis tujuh hari tujuh malam dan yang ditangisi adalah urusan dunia, janganlah khawatir dan gentar karena kita menjadi manusia pilihan yang sedang diuji oleh Allah SWT, karena ujian ini juga sekaligus mengetahui bagaimana kwalitas keimanan kita dan jika kita Ma’rifat dengan Allah maka semuanya pasti baik.(ppn)