Duet kepemimpinan Bupati Banjar, H Saidi Mansyur dan Wakilnya, Habib Idrus Al Habsyie pada sektor infrastruktur sudah banyak dilakukan.
Hasil itu menjadi kado “manis” bagi masyarakat. Terlebih pada momen Kabupaten Banjar yang sudah berusia 73 tahun ini.
Buktinya, sejumlah infrastruktur terbangun dan membawa arti bagi masyarakat di Kabupaten Banjar. Tidak hanya, di kawasan perkotaan tapi infrastruktur juga menjamah di kawasan pedesaan.
Satu di antaranya, telah selesainya proyek pembangunan jembatan di Desa Handil Baru. Tidak hanya memudahkan aksesibilitas masyarakat tetapi juga membuka potensi pengembangan wilayah yang lebih luas.
Jembatan, sepanjang 40 meter dan lebar 4,5 meter yang diresmikan, pada 16 Februari 2023 itu menjadi kokoh dan sudah tidak lagiengkawatirkan bagi warga yang melintas.
“Ini yang kami harapkan dari pemimpin. Sudah bisa membuat masyarakat di sekitar ini yang tadinya sering terperosok karena jembatan kayu kini sudah aman karena jembatan sudah beton dan mantap, sehingga akses pun bisa dilalui roda empat dan roda dua dengan baik, ” kata warga sekitar Mulyadi.
Bupati Banjar H Saidi Mansyur, waktu itu berharap, jembatan ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Desa Handil Baru dan sekitarnya dalam mengembangkan potensi wilayah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempererat tali persaudaraan.
Selain di sektor jembatan, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Banjar,
Anna Rosida Santi membeberkan sejumlah capaian infrastruktur yang sudah mantap.
Mulai sektor jalan mantap di kabupaten Banjar sudah selesai sepanjang 1.194,60 kilometer, hingga 2022.
Selain itu, ada jalan kabupaten dengan kondisi mantap (baik + sedang) sepanjang 437,99 km, atau sebesar 66,49 persen.Sedangkan untuk jalan desa sepanjang 756,61 km, atau dengan persentase kemantapan sebesar 66,49 persen.
Lalu, gabungan antara jalan kabupaten dan jalan desa dengan kondisi mantap sepanjang 1.194,60 km, dengan persentase kemantapan jalan sebesar 61,44 persen.
Adapun untuk jaIan baru yang direncanakan dibangun sepanjang 100 kilometer dan 10 unit jembatan, telah terealisasi jalan sepanjang 97,15 km dan 9 unit jembatan.
Pada sektor air minum, peningkatan akses layanan air minum perpipaan dengan target sebesar 10.000 SR, telah tercapai 9.838 SR (periode 2021-2022).
Di antaranya melalui proyek prioritas Pengembangan Jaringan SPAM (Pipanisasi dan SR) dan Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan (Penambahan Kapasitas Distribusi, Pipanisasi dan SR).
Sementara itu, peningkatan layanan akses sanitasi 10.000 SR telah tercapai sebanyak 13.986 SR (periode 2021-2022).
Adapun untuk peningkatan kinerja irigasi mendukung kenaikan produktivitas pertanian telah dilakukan pemeliharan jaringan irigasi sepanjang 185.048 m (2021-2022), melalui kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi.
*Infrastruktur Jangkau di Kesehatan dan Pendidikan*
Pemerintah Kabupaten Banjar (Pemkab Banjar), bukan hanya memperbaiki infrastruktur di jalan dan jembatan, tapi di bawah Kepemimpinan Bupati H Saidi Mansyur dan Wakilnya, Habib Idrus Al Habsyie, melakukan pembangunan UPT Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), di kawasan Kompleks Pangeran Antasari, Kota Martapura, Kabupaten Banjar.
Bahkan, juga telah melakukan perbaikan sejumlah gedung Puskesmas serta Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Banjar.
Menurut, Kadis Kesehatan Banjar Yasna Khairina, pembangunan infrastruktur di kesehatan, merupakan salah satu langkah nyata dari pemerintah daerah dalam merealisasikan visi misi pembangunan bidang kesehatan.
“Contoh, pada Labkesda dapat berkontribusi pada PAD dengan target Rp 250 juta per tahun,” ungkapnya.
Bangunan baru UPT Labkesda bakal ditambah peralatan untuk pelayanan tambahan medical check up dan mencakup pelayanan pemeriksaan narkoba serta pemeriksaan KIR kesehatan dan pemeriksaan kualitas air bersih atau air minum dan air limbah.
Selajutnya, infrastruktur yang beririsan dengan sektor pendidikan juga dirasakan. Misal, telah Pembangunan Villa PGRI, Peresmian Gedung TK Al-Quran, serta Pemerintah Kabupaten Banjar terpilih menjalankan program Sekolah Penggerak dari Kemendikbud RI.
*Rumah Tidak Layak Huni Tertangani*
Rusli, warga Lokbaintan Dalam, sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pemkab Banjar karena rumahnya yang tadinya reyot sudah makin bagus berkat bantuan rehab rumah barokah 2022.
“Terimakasih kami utarakan ke Bupati dan Wakil, karena bantuan rehab rumah ini rumah kami sudah layak huni,” tandas Rusli.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Banjar Mursal, melalui Kabid Penyediaan Perumahan, Akhmad Rizqon, tahun 2023, pada ABPD dianggarkan 15 Unit untuk rehabilitasi rumah tidak layak huni yang tersebar di Kabupaten Banjar dan sekarang lagi pembuatan proposal.
Selain yang akan dilaksanakan, pada sektor hunian di Kabupaten Banjar sudah menunjukkan hal positif jika dilihat dari meningkatnya perumahan yang kayak huni.
Berdasarkan data, jumlah rumah tidak layak huni yang ada di kabupaten Banjar sebanyak 7343 unit. Adapun hal yang sudah dilaksanakan terkait dengan meningkatnya perumahan yang layak huni adalah Rehabilitasi Rumah Tidak layak Huni sampai dengan tahun 2022 sebanyak 3.510 unit.
Ditahun 2022 Rehabilitasi RTLH sebanyak 1.406 Unit, dengan rincian Bersumber APBD Kabupaten Banjar sebanyak 34 Unit, APBD Provinsi Kalsel sebanyak 10 Unit dan Kementerian PUPR melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 1.362 Unit.
“Selain itu, Fasilitasi penyediaan rumah umum melalui penerbitan Site Plan Perumahan sebanyak 25 Dokumen, ” jelasnya.
*Ciptakan Kawasan Permukiman Yang Layak*
Berdasarkan SK Bupati Banjar Nomor 188.45/221/KUM/2020 tentang Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Banjar, menetapkan luasan Kawasan kumuh sebesar 343,98 Ha.
Sampai dengan tahun 2022 kawasan kumuh yang sudah ditangani sebesar 45,86 Ha.
Salah satu kegiatan dalam rangka penurunan Kawasan kumuh adalah Program AIR SANTRI (Aman, Indah, Ramah, SANtun, Tertata, RapI).
Program ini dilaksanakan di Desa Murung Kenanga dengan anggaran bersumber World Bank sebesar Rp 32 Milyar, telah selesai dan sudah diserah terimakan ke Pemerintah daerah.
“Mudah-mudahan program ini merupakan tonggak dalam pengelolaan dan penanganan Kawasan kumuh sehingga dapat merubah wajah kawasan kumuh menjadi Kawasan yang mampu meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Selain itu kita telah menyediakan lahan untuk pembangunan Galeri Kitab Kuning di Kawasan tersebut sebagai bentuk apresiasi bahwa kabupaten banjar ini merupakan kota santri, ” urai Akhmad Rizqon. (ppn)