MADINAH,- Kunjungan jemaah umroh Ameera Mekkah selama di Madinah melihat gunung Uhud Sabtu (29/7) pagi. Gunung ini memiliki historis dengan Rasulullah SAW.
Berikut pendapat Pimpinan juga Pengasuh Pondok dan Panti Asuhan RMA Banjarbaru KH.Muhari (Guru Muha ) yang ikut dalam perjalanan bersama Muthawwif Ustadz Irhamsyah dan Ramli, tentang Gunung Uhud.
Gunung Uhud, selain terkait tentang sejarah perang Uhud, juga menurut riwayat, disebutkan Gunung Uhud pernah bergetar ketika Rasulullah SAW sedang bersama Sayyidina Abu Bakar RA, Sayyidina Umar Al-Faruq RA, dan Sayyidina Utsman bin Affan RA sedang berada di puncaknya.
Ketika itu Nabi Muhammad SAW menghentakkan kakinya dan berkata: Diamlah engkau Uhud, di atasmu sekarang ada Rasulullah dan orang yang selalu membenarkannya (Abu Bakar RA) dan dua orang yang akan mati syahid (Umar bin Khattan dan Utsman bin Affan).
Tak lama setelah Rasulullah menghentakkan kakinya, gunung itu berhenti bergetar sebagai tanda kerinduan dan kegembiraan menyambut Rasulullah SAW.
Nabi bersabda ” Gunung Uhud adalah gunung yang mencintai kami dan kami juga mencintainya “. (HR Bukhari).
Selain dapat berhenti bergetar setelah mengetahui kedatangan Rasulullah SAW di puncaknya bersama sahabat-sahabatnya, Gunung Uhud juga pernah diajak bicara oleh Rasulullah SAW. Kala diajak bicara, gunung ini seperti halnya makhluk berakal yang dapat mengerti pembicaraan manusia.
Suatu ketika, Rasulullah SAW pernah memberikan kabar kepada Umar bin Khatab RA dan Utsman bin Affan RA bahwa mereka akan mendapatkan syahadah atau kematian syahid.
Setelah itu, terbuktilah, Umar dan Utsman masing-masing meninggal sebagai syahid karena dibunuh. Umar bin Khathab dibunuh oleh Abu Lu’luah al-Majusi saat sedang sholat Subuh dan mati syahid akibat dari tikaman pisaunya. Sedangkan Utsman bin Affan dibunuh di rumahnya saat sedang membaca Al-Quran oleh kalangan Khawarij.
Menurut Guru Muha saat berkunjung disana, Gunung Uhud adalah simbol perjuangan, sekali kita punya tekad kebaikan, tancapkan didada istiqamah di jalan Allah. Uhud kelak akan diangkat ke Surga, dia makhluk yang bisa bicara dengan Rasulullah.
Setiap kita cinta dengan baginda, orang yang baik dan sholeh, disukai Allah dan alam semesta. Pribadi yang kokoh dan kuat berjuang untuk agama Allah akan menuai kebaikan. Perjuangan mu akan dikenang sepanjang masa, seperti Gunung Uhud yang didatangi, dan dikenang kebaikanya.(ppn)