BANJARBARU,- Salah satu Maqom atau Derajat ketakwaan kita dalam mengarungi hidup di dunia ini dalam jalan cinta kepada Allah SWT, adalah memiliki jalan takwa kepada Allah SWT. Jalan ini harus dimiliki oleh orang menuju kepada Allah SWT maka dikenal dengan Maqommah atau derajat ketakwaan kepada Allah SWT.
Demikian pembuka yang disampaikan Pimpinan/ Pengasuh Pondok RMA Banjarbaru KH.Muhari ( Guru Muha ) di program “Mahabbah RMA” yang merupakan edisi perdana ditayangkan melalui kanal Youtube Banjar Tv, Jumat ( 12/05/2023 ) malam.
“Bagian dari derajat ketakwaan tadi maka diantaranya kita harus mempunyai sifat syukur kepada Allah SWT, mengapa syukur ini penting?karena merupakan bagian ekspresi kita, tanda terimakasih kita kepada Allah SWT terhadap nikmat yang Allah berikan kepada kita” ucap Guru Muha.
Dan orang yang bersyukur kepada Allah SWT pasti Allah tambahkan nikmatnya, dan orang yang tidak bersyukur kepada Allah SWT maka ia akan mendapatkan balasan yang sangat pedih, maka syukur ini jadi salah satu tanda ketakwaan kita kepada Allah SWT.
“Rasulullah SAW pernah menurut Siti Aisyah RA, dalam suatu malam Baginda Nabi Muhammad SAW pergi melaksanaan ibadah. ” Wahai putri Abubakar, aku malam ini akan beribadah kepada Allah SWT”. Maka sepanjang malam Rasulullah menangis setiap melakukan sholat terlebih ketika beliau sujud, berangkat dari sujud, ruku, menangis sepanjang malam” ujar Guru Muha.
Guru Muha menambahkan hal tersebut membuat bingung isteri Baginda Rasul, lalu ditanyalah oleh Aisyah RA,” Wahai Amirul Mu’minin wahai pemimpin umat,
wahai Baginda Nabi,wahai kesayanganku, kenapa piyan menangis beribadah luar biasa kepada Allah SWT, padahal piyan sudah diampuni Allah SWT, dosa piyan yang dulu sekarang dan yang akan datang diampuni Allah SWT, Baginda Nabi beribadah kepada Allah separuh malam tiap malamnya sampai bengkak kaki beliau,apa jawaban Baginda Nabi? kata beliau ” Aku ingin menjadi hamba yang bersyukur kepada Allah SWT”.
“Jadi ekspresi amaliah syukur Baginda Nabi adalah melaksanakan ibadah kepada Allah SWT, lalu apa itu hakikat syukur? syukur itu pengakuan atas nikmat Allah SWT yang diberikan dzat oleh pemberi nikmat dengan jalan ketundukan, jadi syukur itu adalah kita mengaku, sadar, bahwa kita ini diberi nikmat, siapa pemberi nikmat? yakni yang maha pemberi nikmat Allah SWT, dengan jalan ketundukan dan kepasrahan kita mengakui bahwa kita ini diberi nikmat oleh Allah SWT”tegas Guru Muha. (ppn)