BANJARBARU,- Isra Mi’raj adalah ulang tahunnya perintah salat. Dengan mengingat milad salat memperteguh keyakinan bahwa salat adalah ibadah yang besar manfaatnya untuk manusia sendiri. Hal ini disampaikan KH Muhari dalam majelia rutinnya, di Guntung Manggis Kota Banjarbaru, Sabtu (4/2/2023) siang.
Dijelaskan pimpinan Pospes RMA Banjarbaru tersebut, dalam ibadah salat dan mengingat Allah banyak cobaan dan besar tantangannya.
“Nabi saja sebelum Isra beliau mendapat ujian kehilangan orang yang terkasih yakni sayyidatuna Khadijah istri dan kakeknya Abdul Muthalib. Ujian duka kehilangan harta, dan orang yang kita cintai, ialah sudah sunnahtullah. Suka dan duka ialah ujian. Kecintaan kita pada benda dan orang dekat di kalbu, jangan sampai melupakan kita pada salat dan ingat pada Allah,” ucapnya.
Lebih jauh dikatakan, orang sudah salat dan makrifat dengan Allah, maka ujian duka adalah kegembiraan yang harus disikapi dengan senyum.
“Kita telah terpilih menjadi orang teruji. Musibah itu adalah pelipur lara bagi hatinya yang sudah mi’raj,” ucapnya.
Sementara bagi orang yang berduka berkepanjangan, bersedih, tak terima dengan musibah atau ujian Allah, berarti belum menikmati makna salat sesungguhnya.
“Bahkan orang yang tak terima, disilakan mencari Tuhan selain Allah dan keluar dari bumi Allah,” katanya.
Dihadapan jemaah wanita, Guru Muhari, mengajak untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, dan mengakhiri kegiatan majelis dengan talbiyah sebagai doa agar semua jemaah bisa ke tanah suci.(ppn)