BANJARBARU,- Pondok Pesantren RMA Banjarbaru kembali melaksanakan kegiatan rutin Sholawat Burdah dan kali ini menghadirkan Group Maulid Zahratus Syifa Kuranji 3,pada Sabtu ( 22/07/2023) siang.
Dikesempatan ini Pimpinan/ Pengasuh Pondok RMA KH.Muhari ( Guru Muha ) mendokan dengan berkah Sholawat Burdah maka siapa yang sedang sakit akan sembuh, yang masih malas hadir di mejelis menjadi makin rajin ke majelis,semoga yang datang ke majelis karena niat lain – lain menjadi niat karena Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Kemudian kajian Kitab Risalatul Jamiah tentang Fiqh disampaikan Kepala Madin RMA Habib Abdullah Shahab, masih melanjutkan tentang sholat Jumat syarat lainnya adalah laki – laki yang merdeka ( bukan budak ) kenapa budak tidak syah untuk sholat Jumat karena jati dirinya, badannya bukan hak dia, budak itu jatidirinya milik tuannya.
“Dan syaratnya shalat Jumat juga adalah dua Khutbah yakni Khutbah pertama dan Khutbah kedua, harus mendengarkan dua Khutbah dan juga rukun – rukun daripada Khutbah, kemudian membaca salah satu ayat Qur’an di salah satu antara dua Khutbah, kemudian selanjutnya membaca doa untuk orang – orang mukmin di akhir Khutbah dan disarankan bagi sang Khatib disyaratkan dalam keadaan suci ” jelas Habib Abdullah Shahab.
Diantara kedua Khutbah itu diwajibkan untuk duduk dan Khatib disunahkan membaca surah Al Ikhlas dan doa karena saat itu terbukanya langit dan termasuk doa – doa yang dikabulkan.
Habib Abdullah Shahab juga menjelaskan sekilas tentang bulan Muharram, apa saja yang ada di bulan Muharram yang mungkin sudah terlupakan, dari tragedi yang sangat sadis yaitu ketika Asyura yaitu ketika terbunuhnya cucu Rasulullah SAW Saydina Husen bin Ali bin Abi Thalib, ketika itu Saydina Husen hendak berperang dan ia ditawarkan hendak kah berbuka sekarang, ketika itu kala berperang saat puasa, lalu dijawab Saydina Husen tidak, beliau mengatakan dirinya akan berbuka di Syurga, beliau sudah tau akan hal kematiannya ketika berperang,tetapi tetap kukuh berperang untuk membela daripada Islam agama Allah dan disanalah ketika habis adzan Maghrib beliau terpenggal kepalanya juga mendapatkan tusukan panah dan tombak.
“Pada Asyura juga banyak kejadian – kajadian diantaranya diterimanya taubat Nabi Adam AS, diterima taubatnya Nabi Daud AS, kelahiran Nabi Ibrahim AS, kelahiran Nabi Isa AS, mendaratnya daripada kapal Nabi Nuh AS, sembuhnya Nabi Ayyub AS dari penglihatan, sembuhnya Nabi Ya’kub AS, keluarnya Nabi Yunus dari perut ikan, diangkatnya Nabi Sulaiman menjadi raja dan Nabi”ungkap Habib Abdullah Shahab. (ppn)