BANJARBARU,- Dengan pembahasan Kitab Bidayatul Hidayah, Pimpinan/ Pengasuh Pondok RMA Banjarbaru KH.Muhari saat kegiatan Mahabbah RMA Senin ( 21/8/2023 ) menyampaikan pesan Rasulullah jika hati kita mau tenang maka sering – seringlah hadir di majelis.
Menurut Guru Muha ini kesempatan kita semasa hidup untuk selalu menghadiri majelis dan banyak manfaat akan kehadiran kita di majelis diantaranya lebih baik dari 1000 rakaat sholat, lebih baik dari mengantarkan 1000 orang meninggal dunia.
“Saat ulun di Mekkah, di Madinah setiap usai sholat pasti imamnya langsung berdiri sholat jenazah, nah orang yang sholat jenazah itu dapat satu qirot,ya itu di Mekkah dan Madinah, kemudian keutamaan ke majelis tadi lebih baik dari piyan menjenguk 1000 orang yang sakit, inilah tabungan kita untuk dibawa saat meninggal dunia”ucap Guru Muha.
Kemudian Guru Muha juga mengajak jemaah mumpung berada di majelis untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT, doa apapun itu yang terbaik bagi kita dan dalam Kitab Bidayatul Hidayah banyak kumpulan doa – doa terbaik untuk kita diantaranya ada doa untuk melembutkan hati kita yang keras, ciri hati yang keras diantaranya dinasehati tak mempan.
“Salah satu menurut Kitab Bidayatul Hidayah yang diinginkan Rasulullah adalah doa yang didengar, semoga semua doa – doa kita dikabulkan” harap Guru Muha.
Disampaikan pula kali ini penyebab hati kita mati yaitu pertama karena suka memakan yang haram, yang kedua suka mendzalimi orang, yang ketiga adalah lalai daripada Allah SWT, maka orang yang lalai ini adalah termasuk orang yang rugi.Lalai sendiri ada dua pengertian yaitu lalai karena waktu dan lalai karena tidak ada konsentrasi.
“Penyebab hati mati yang selanjutnya adalah karena memutuskan silaturahim atau persaudaraan, memutus silaturahim juga memutus rejeki, memutus panjang umur, jadi baiknya jika kita dalam pertemanan lebih baik memafkan daripada meminta maaf, maka orang yang ahli Syurga setiap malam ia memaafkan orang lain”, ujar Guru Muha.
Penyebab terakhir hati mati yakni benci dengan saudaranya, Guru Muha mendoakan agar kita terhindar dan tak mengerjakan sedemikian itu agar hati kita tak mati. (ppn)