BANJARBARU, – Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfizul Quran Raudlatul Muta’allimin Annahdliyah memberikan apresiasi dalam bentuk penghargaan kepada Kementrian Agama (Kemenag) Kota Banjarbaru.
Penghargaan ini diberikan atas partisipasi dan dukungan Kemenag Kota Banjarbaru terhadap pendidikan di Pondok Pesantren Tahfizul Quran Raudlatul Muta’allimin Annahdliyah.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Kemenag Kota Banjarbaru, Ahmad Alamsyah berterima kasih dan mengapresiasi penghargaan yang diberikan Ponpes Tahfizul Quran Raudlatul Muta’allimin Annahdliyah.
“Kami mengapresiasi apa yang dilakukan Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin Annahdliyah,” ujarnya pada Senin (24/07/2023).
Lanjut Alamsyah, Kemenag Kota Banjarbaru juga akan mengupayakan sesegera mungkin penerbitan izin operasional pendidikan Madrasah Tsanawiyah (Mts) di ponpes tersebut.
“Insya Allah kami akan segera meneribtkan izin operasional terkait kegiatan di pondok pesantren ini,” ucapnya.
Selain itu, Kemenag Kota Banjarbaru juga akan mengupayakan bantuan terhadap Ponpes Tahfizul Quran Raudlatul Muta’allimin Annahdliyah, lewat usulan ke Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan.
“Insya Allah akan kami wujudkan nanti dalam bentuk usulan ke kantor wilayah, mudah-mudahan bisa juga mendapatkan bantuan seperti madrasah-madrasah lain,” tuturnya.
Sementara itu, Pimpinan /Pengasuh Ponpes Raudlatul Muta’allimin Annahdliyah, KH Muhari ( Guru Muha ) mengatakan, jika penghargaan ini sebagai bentuk apresiasinya kepada Kemenag Kota Banjarbaru.
Terlebih kata Guru Muha, namanya pondok pesantren itu pasti sangat erat kaitannya dengan lembaga pemerintahan seperti Kementrian Agama.
Kemudian, ia sangat mengharapkan dukungan dari Kepala Kemenag Kota Banjarbaru untuk penerbitan izin operasional pendidikan Madrasah Tsanawiyah di ponpesnya.
“Tinggal nanti izin operasional MTs (Madrasah Tsanawiyah -red) yang masih perlu support dari Kepala Kemenag Kota Banjarbaru,” ucapnya.
Guru Muha berharap Kemenag Kota Banjarbaru dapat memberikan bantuan dan memfasilitasi Ponpes Raudlatul Muta’allimin Annahdliyah.
Apalagi katanya, Ponpes Raudlatul Muta’allimin Annahdliyah berbeda dengan lembaga pendidikan islam lainnya, karena terdapat panti asuhan.
“Kami bernuansa sosial, yang mana di pesantren kami juga banyak yang kurang mampu,”
Oleh karena itu, tak hanya kepada Kemenag, ia juga berharap Pemerintah Kota Banjarbaru, dan Stakeholder terkait, dapat bersama-sama mendukung lembaga pendidikan pondok pesantren agar lebih maju.
“Harapannya dari Kemenag, Pemerintah Kota Banjarbaru, serta stakeholder bisa mensupport bersama-sama untuk lembaga-lembaga ini (Pondok Pesantren -red), sehingga lebih maju demi pemberdayaan umat di masa yang akan datang,” harap Guru Muha.
Adapun Pondok Pesantren Tahfizul Quran Raudlatul Muta’allimin Annahdliyah saat ini setidaknya sudah memiliki sekitar 140 santri, dengan rincian 50 bermukim, dan 90 lainnya pulang pergi. (yan/trs/ ppn)