Home / RMA

Kamis, 16 Februari 2023 - 16:24 WIB

Ramalan Ratusan Tahun,Terbukti Maulid Habsyi Dibacakan di Mandurah

MANDURAH, – 300 tahun sebelum kelahiran Habib Ali Al Habsyi, Syekh Umar Ba Makhramah “meramalkan”, “Nanti di Seiwun akan ada seorang wali besar yang mengarang maulid dan maulidnya itu akan sampai ke Mandurah.” Ramalan itu agaknya terbukti, belum lama tadi maulid Simthuddurar (maulid karya Habib Ali Al Habsyi) benar-benar dibacakan di kota Mandurah, Australia.

Menariknya, pembacaan maulid itu dibacakan salah seorang murid Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul/penyebar maulid Al Habsyi) tepat di hari ulang tahun Abah Guru Sekumpul (11 Februari). Murid Abah Guru Sekumpul tersebut bernama Guru Khairullah Zain, yang diundang ke Perth-Australia untuk peringatan Haul Abah Guru Sekumpul.

Baca Juga :  Guru Muha Hadir di Pembacaan Hadrah Basaudan Majelis Al Amin

“Sebenarnya pada 11 Februari itu, saya ada jadwal kunjungan ke Madrasah NU Darul Ma’arif pada pagi hari dan taushiyah di Masjid Al Lathif (Masjid Yayasan Darut Tauhid) pada sore harinya. Siang ada waktu longgar, nah rencana bertemu seseorang,” ujar Guru Khairullah Zain.

Tiba-tiba, sambung Guru Khairullah, terlintas di pikiran tentang satu kota bernama Mandurah. Itu satu kota yang belum dirinya kunjungi. Jaraknya sekitar 70 kilometer dari Perth. Namun, ada satu rintangan, di waktu itu ada janji bertemu dengan orang lain.

Singkat cerita, pertemuan itu batal, karena orang yang bersangkutan ada kesibukan mendadak. Akhirnya dirinya dan beberapa orang panitia kegiatan di sana berangkat ke kota Mandurah,

Baca Juga :  Guru Muha dan Rombongan Umroh Ameera Mekkah di Madinah, Kondisi Sehat Wal'afiat

“Setelah sampai di kota Mandurah, kami langsung membaca maulid Al Habsyi (Simthuddurar) di sana. Semua rawi dibaca, sebagai tabarrukan saja. Menariknya, hari itu adalah hari lahir Abah Guru Sekumpul dalam penanggalan Masehi; 11 Februari 1942,” tutur Guru Khairullah.

Bila dianggap sebagai tempat yang jarang dibacakan maulid, Kota Mandurah jangankan maulid, orang Islam saja hampir tidak ada di sana. Ada beberapa Muslim, tapi cenderung ke Salafi.

“Kami baca maulid di fasilitas publik, tanpa ada yang menegur apalagi membubarkan. Padahal di negeri non muslim. Hal yang sulit, andai kami lakukan di Makkah atau Madinah.”tutup Guru Khairullah.( foto apahabar.com / ppn )

Share :

Baca Juga

RMA

Pengajian Majelis RMA Tamu Mulia Syeikh Ahmad bin Muhammad Adz Zhofir Baidho – Yaman

Berita

Majelis RMA, Guru Muha Ajak Jemaah Manfaatkan Waktu

RMA

Guru Muha dan Rombongan Umroh Ameera Mekkah di Madinah, Kondisi Sehat Wal’afiat

Berita

Habib Abdullah Sahab Minta Jemaah Bisa Mengambil Hikmah Dari Isra Miraj

RMA

Peringatan Isra Miraj di Ponpes Miftahul Ulum Kintap, Guru Muha Jelaskan Makna 3 S

RMA

Jemaah Padati Tabligh Akbar Majelis Agung RMA, Hadirkan Guru Tungkal dan Habib Mustofa

Berita

Paman Birin Borong Lelang Saprah Amal Majelis RMA

RMA

Tabligh Akbar, Guru Tungkal Hadir Kembali Di Pondok RMA