BANJARBARU – Cuaca panas yang melanda Kalimantan Selatan (Kalsel) disinyalir karena fenomena El Nino. Pasalnya, sebagian wilayah Kalsel telah memasuki musim kemarau.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klomatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi (Stamet) Syamsudin Noor, wilayah Kalsel bagian barat seperti Banjarmasin, Barito Kuala, sebagian Banjar hingga Tapin dan Tabalong, telah memasuki musim kemarau pada pekan ketiga Mei 2023.
Sementara, sebagian wilayah Kalsel lainnya baru akan memasuki musim kemarau pada bulan Juni hingga Agustus 2023 mendatang. Diprediksi, puncak El Nino akan terjadi di Kalsel pada Agustus 2023.
“El Nino diprediksi menguat pada bulan Agustus 2023 nanti. Untuk keadaaan panas saat ini dikarenakan sebagian wilayah Kalsel sudah memasuki musim kemarau,” ujar Prakirawan BMKG Stamet Syamsudin Noor, Fitma Surya Arghani kepada Rabu (24/5/2023) pagi.
“Saat El Nino menguat yang diprediksi terjadi pada bulan Agustus nanti bebarengan dengan musim kemarau, karakteristik cuaca diprakirakan akan dominan cerah hingga cerah berawan,” tambahnya.
Selain suhu yang cukup panas pada siang hari, fenomena El Nino nantinya juga terdapat intensitas curah hujan yang akan turun pada bulan Agustus 2023.
BMKG sendiri mengingatkan dampak yang dirasakan masyarakat Kalsel saat puncak fenomena El Nino ini. Seperti suhu panas, kekeringan air bersih, serta potensi kebakaran lahan yang kerap kali terjadi di Kalsel.
Lalu, apa imbauan dari kepada masyarakat Kalsel dalam menghadapi fenomena El Nino? BMKG meminta agar mulai saat ini masyarakat dapat melakukan penghematan air bersih.
“Selain itu, perbanyak konsumsi air putih, memenuhi tempat penampungan air di rumah, dan jangan melakukan pembakaran lahan,” tandas Fitma. (sumber Pojok Banua / ppn)