MARTAPURA,- DI tengah gempuran globalisasi, tak mudah memang untuk mempertahankan status agamis Kota Martapura khususnya, dan Kabupaten Banjar umumnya. Sementara di sisi lain, masyarakat dan daerah juga penting dibawa ke arah kemajuan, yang mandiri.
Sangat beralasan kalau pasangan kepala daerah ini mengusung konsep Manis, yakni Maju, Mandiri dan Agamis. Mengenai agamis, sudah kita maklum bersama, daerah yang berpusat di Martapura ini menjadi rujukan keagamaan sejak 200 tahun lebih, dengan keberadaan Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari.
Data dari Bidang Kesra Setda Banjar, untuk 2021 Pemkab Banjar menganggarkan bantuan dukungan kegiatan keagamaan juga kesejahteraan rakyat, berupa hibah ke 15 lembaga sebesar Rp4,78 miliar. 2022 meningkat sebesar Rp5,84 miliar untuk 11 lembaga, dan tahun 2023 ini kembali ditingkatkan ke 30 lembaga dengan nilai hibah Rp10,06 miliar.
Selain itu, bantuan lain-lain seperti ke majlis maulid, dukungan menyemarakkan hari-hari besar Islam, pembelajaran agama pada tahun 2021 yang bernilai Rp68 juta, maka di 2022 ditingkatkan secara drastis ke angka Rp367 juta.
Bupati Banjar H Saidi Mansyur juga sampaikan Misi Kabupaten Banjar Maju Mandiri Agamis, khususnya Agamis agar dilaksanakan tidak hanya ketika pelaksanaan peringatan Hari Jadi (Harjad) tetapi juga di hari-hari besar Islam lainnya.
“Selain Harjad, tentunya menjadi kegiatan yang berbeda untuk Kabupaten Banjar melaksanakan program Agamis sehingga visi Maju, Mandiri dan Agamis (Manis) komplit dapat berjalan dengan baik,” ungkap Saidi.
Bupati dan Wakilnya juga berharap di tahun 2023 ini pembangunan di Kabupaten Banjar lebih baik lagi dalam segala aspek.(ppn)