Semarang – Tenaga pelatih dari Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) pondok pesantren di seluruh Indonesia tengah mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Tenaga Pelatih di Semarang. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 28 Oktober hingga 1 November 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelatih dalam mengelola BLKK agar dapat berkembang menjadi unit bisnis mandiri yang mampu memberikan dampak ekonomi nyata bagi pesantren dan masyarakat sekitar.
Bimtek TALA kali ini dihadiri oleh sejumlah tenaga pelatih dari berbagai pesantren yang memiliki BLKK, serta menghadirkan narasumber profesional di bidang tata kelola bisnis dan pengembangan kewirausahaan. Materi yang disampaikan mencakup teknik manajemen usaha, strategi pemasaran, kewirausahaan, hingga public speaking. Harapannya, para pelatih dapat mengimplementasikan pengetahuan baru tersebut di pesantren masing-masing sehingga BLKK yang ada tidak hanya berfungsi sebagai tempat pelatihan keterampilan, tetapi juga bisa menjadi peluang bisnis yang dapat menciptakan kemandirian ekonomi bagi pesantren.
BLKK Pondok Pesantren Raudlatul Mutaalimin Annahdliyah mengirim seorang tenaga pelatih untuk menikuti pelatihan bimte tersebut. Nabila menyampaikan bahwa program ini sangat bermanfaat karena memberi pengetahuan baru tentang cara mengelola BLKK secara profesional dan mandiri. “Diharapkan setelah kegiatan ini, kami bisa menerapkan ilmu yang didapat untuk memajukan BLKK di pesantren kami, sehingga dapat menggerakkan perekonomian pesantren dan menjadi sumber penghasilan bagi santri,” ujarnya.
Nabila juga mengharapkan silaturahmi dan komunikasi pada setiap angkatan tidak terputus untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik di masa yang ada datang.
Dengan adanya Bimtek ini, diharapkan ke depan, BLKK di berbagai pondok pesantren dapat menjadi lembaga yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan, mendukung pengembangan ekonomi lokal, serta berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran. Pemerintah pun menaruh harapan besar agar BLKK di pondok pesantren menjadi pusat pelatihan sekaligus bisnis mandiri yang dapat menciptakan dampak ekonomi berkelanjutan.