MARTAPURA,- Visi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Banjar Saidi Mansyur dan Habib Idrus Al-Habsyi periode 2021 – 2024 adalah terwujudnya Kabupaten Banjar yang Maju, Mandiri dan Agamis (MANIS).
Salah satu dari 3 visi tersebut adalah Agamis sesuai dengan keadaan Kabupaten Banjar yang dikenal oleh masyarakat Martapura religius. Tumbuh dan berkembangnya Agama Islam di Martapura berawal dari kehadiran Datu Kalampayan dam sampai saat ini Kabupaten Banjar dengan berpenduduk lebih dari 600 ribu jiwa.
Dengan kondisi religius masyarakat Kabupaten Banjar ini, bagaimana agar lebih menciptakan Agamis di masa depan dan menjadikan Kabupaten Banjar sebagai wilayah yang berskala internasional khususnya mengembangkan wisata religi dan terus mempertahankan nilai-nilai kultur keagamaan sehingga terbentuk masyarakat yang berkarakter dan religius.
Menurut, Saidi Mansyur bahwa kemajuan Islam di Kabupaten berjuluk dengan “Serambi Mekah” itu juga tidak terlepas dari didukung pemerintah Kabupaten Banjar yang selalu mendukung setiap kegiatan keagamaan yang menjadikan agamis dan religius.
“Kita mengimbau kepada warga khususnya Kabupaten Banjar hendaknya memakmurkan tempat ibadah, tidak hanya shalat berjamaah akan tetapi juga dengan kajian-kajian ilmu agama yang bermanfaat,” tuturnya.
Ditambahkannya jangan hanya semangat dalam membangunnya saja, tetapi juga harus semangat dalam merawat dan memakmurkannya, lazimkan dengan pembacaan Al-Qur’an dan Hadits dan kegiatan ibadah lainnya.
Terbukti, Bupati Kabupaten Banjar Saidi Mansyur atau wakil Bupati Kabupaten Habib Idrus Al Habsyi selalu hadir dalam kegiatan keagamaan seperti hadir pada peringatan haul para ulama di Kabupaten Banjar dan juga kegiatan keagamaan lainnya.
Apalagi di Kabupaten Banjar banyak memiliki ulama ulama yang terkenal, banyak makam makam para wali di Kabupaten Banjar, sehingga pemerintah daerah juga menjadikan Martapura sebagai wisata religi.
Dalam rangka mewujudkan sebagai Kabupaten Agamis, tentunya hal semacam ini tidak mampu dilakukan oleh bupati sendiri dan harus didukung semua elemen masyarakat terutama para alim ulama.
“Peranan alim ulama dalam membangun kabupaten yang religius sangat penting dan selalu bekerjasama dgn pemerintah daerah menjaga kondusifitas masyarakat agar pembangunan daerah tidak terganggu,” ungkapnya.(ppn)