Home / Berita

Sabtu, 17 Juni 2023 - 14:04 WIB

Waspada “WALUH” Dibalik Janji Politik

BANJARMASIN, – Noorhalis Majid Salah satu Pioner Ambin Demokrasi Kalsel meminta agar masyarakat Kalsel lebih selektif dan tidak ikut larut dalam tahun janji Politik menjelang pemilu 2024 mendatang.

Menurutnya akan dijumpai banyak orang “bahampur janji”. Tentu boleh-boleh saja, karena sudah menjadi kodratnya politik dan janji itu dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Hanya saja, harus diingat, apakah yang bersangkutan Pemilu sebelumnya juga pernah menyampaikan janji yang sama dan sudahkah terealisasi.

Dikarenakan ingin menang, apapun yang diminta dijanjikan. Bikin jalan, jembatan, bangunan gendung, fasilitas ini dan itu. Perbaikan kualitas, penataan segala hal, pendek kata, semua dijanjikan.

Baca Juga :  Bawaslu Lakukan Kunjungan Silaturahmi ke Bupati Banjar

Kalau sudah berulang kali menyampaikan janji yang sama pada setiap Pemilu, dan sudah mengerti bagaimana memainkan emosi pemilih, bahkan janji palsu terasa asli. Padahal sebagian besar tidak terbukti, yang seperti ini juga bisa dianggap “Diwaluhinya”.

Selain melihat janji sebelumnya, ada baiknya juga mempelajari jejak rekam yang menyampaikan janji. Bila jejak rekamnya kurang baik, alamat janji palsu, paling hanya “diwaluhinya” alias dibohongi.

Ada apa dengan waluh? Waluh (labu) pasti enak. Bukan hanya enak dijadikan sayur, juga dibikin kue. Ada pais waluh, kolak waluh, lempeng waluh, bingka dan roti pisang waluh, dan sebagainya. Waluh, makanan kesukaan orang Banjar. Hampir semua anak balita Banjar, ketika awal belajar makan, disuguhkan nasi yang dipenyet dengan waluh, rasanya enak sekali.

Baca Juga :  Tradisi Baayun Maulid

Ketika janji manis disampaikan, dan sebenarnya bohong, orang Banjar menyebutnya “diwaluhinya”. Karena janji yang nyaman, menghibur hati, mungkin setara kenyamanannya dengan waluh, dan ketika tidak berbuah kebohongan, menjadi diwaluhinya.

Bohong dalam kontek ini masih dianggap menyenangkan, bahkan menghibur. Sebab sudah tahu bahwa segala yang disampaikan itu, tidak mudah merealisasikannya. Sama seperti janji politik, mewujudkannya perlu proses, perlu penselarasan aturan, ketentuan dan kewenangan, maka jangan terlalu percaya janji politik, kalu pina diwaluhinya. (bs)

Share :

Baca Juga

Berita

SMSI Menolak Pasal Yang Memberatkan Perusahaan Pers Start Up

Berita

Bupati Banjar Resmikan Bangunan Baru Dan Rehab Sekolah SPNF-SK

Berita

Tagline ASN Berakhlak Jangan Hanya Sekedar Jadi Slogan Kosong

Berita

Apel Operasi Mantap Brata

Berita

Pengelola Parkir Sentra Antasari Keluhkan Setoran Parkir Terlalu Tinggi

Berita

Sebagian Wilayah Kalsel Masuk Kemarau, BMKG Ingatkan Dampak Fenomena El Nino

Berita

Tri Rismaharini Pantau Baksos Operasi Katarak di RSUD Raza

Berita

Bank Kalsel Raih Penghargaan ICCA-VIII-2023